Selamat Datang

Sabtu, 18 April 2009

Sajak Kefuturan

Sahabat tak usah engkau berduka
kepenatanmu dalam mencari ilmu adalah mulia
jika kefuturan itu melanda menjamah jiwa
serahkan semua pada alloh semata

Janganlah hiraukan ketika cinta menggoda jiwa
Begitu juga gelora rindu berkobar di dada
dan terkadang keinginan menikah menyala2
tapi azammu telah mambuncah setia
menepis smua masalah tegari jiwa

tiup...tiuplah kefuturan itu dari benak jiwa
seperti semilirnya angin malam di ufuk son'a
satukan tekad padumu menerjang asa
di hari esok yang semerbak pelangi cinta

sahabat...jangan bimbang akan dirimu
langkahkan kaki semangat selalu
membangun diri membuang ragu
tak kenal lelah selalu maju

biarkan kefuturan itu pergi bersama seonggok memori
biarkan kerinduan itu hilang tersibak sinar mentari
laksana mega cakrawala tertiup angin berlari pergi
hingga hujan hatimu reda menampakkan rona berseri

kawan...hari esokmu masih panjang
jalan sucimu penuh dengan aral melintang
sementara jerit umatmu terngiang-ngiang
dan panji2 sunahmu tergeletak di simpang malang

tak usah, tak usah engkau bimbang bersedih
berjalan tegarlah meski berat tertatih-tatih
trus bersabar berpikir jernih
berprasangka baik dalam hati selalu bersih

percayalah, sepenggal episode ini akan berganti
seperti embun yang tersibak mentari pagi
bunga2 cinta akan mekar berwarna-warni
menghibur hati meneguhkan semangat diri

bergerak sahabat jangan gelisah
hari esokmu penuh dengan lukisan cerah
dinanti rindu bersama ribuan ummah
tahan derita dengan kesabaran yg selalu merekah

usaplah sahabat bening di sudut matamu
kefuturan ini hanyalah kembang rindu
akan berlalu tersibak silirnya bayu
di ujung hari di batas waktu yg tlah tertentu

jangan, jangan terlarut dalam impian kosong
dibisik jiwa dihias setan pembohong
berlindung selalu kepada yg maha penolong
niscaya hidupmu takkan terjatuh dalamnya lorong

sapulah kabutmu yg sendu itu
dengan cinta suci yg menawan di dalam kalbu
berlapang dada bermuhasabah selalu
terima nasehat jangan lupakan doa tuk ibu

ingat sahabat akan janji dan amanat
didalam diri saat haru indah tersemat
jangan nodai putihnya janji yg telah terikat
kuatkan hati dengan doa ikhlas terpanjat

sahabat........
hancurkanlah kemalasan yang tinggi menggumpal
berbesar hati hindari berfikir dangkal

tahanlah lisanmu sahabatku untuk tidak selalu berkeluh
jaga hati dari sifat selalu gemuruh
ambillah quran dan peganglah kuat teguh
tadaburi dan amalkan jangan pernah merasa jenuh

bangunlah malam meski mata terasa berat
ambil wudhu dan segera berburu sholat
khusyukkan diri dengan segenap hati ikhlas munajat
mohonlah ampun atas hati yg tebal berkarat

tundukkan sahabat, tundukkan dirimu di hening sepi
lantunkan sekuntum doa tuk memohon kestabatan diri
adukan semua kelemahan diri pd ilahi
dan biarkan airmatamu hangat menetes di pipi

nikmatkan dirimu dalam tahajud
suguhkan doamu di hening sujud
pengobat hati disaat jumud
menjemput hari esokmu indah terajut

begitulah pengobat futur
mendekat Alloh obat yg manjur
tak ada jalan didalam fujur
melainkan dirinya kan remuk hancur


Senin, 23 Februari 2009

Tekad

Mereka bersikap lembut padaku, namun aku keras
Mereka keras dengan kematian, kubalas dengan lembut hingga aku merasa
Mereka menaikan ku dalam kendaraan, namun aku turun dan menaiki tekad ku
Mereka turunkan aku, lalu aku naik kebenaran yang sama
Ku usir kematian di depanku lalu dia berpaling
Dan aku lewati kematian sedang terkantuk-kantuk
Pasir-pasir telah menangisi kesendirianya dan berkata
“Hai anak manusia, Jangan takut dan jangan putus asa ! “
Ku katakan tak takut, sebab keyakinanku masih sangat belia
Aku tak kan mati hingga aku di injak
Aku telah berjanji pada sahabat dan teman karib
Dan aku belajar dari cita-citanya…

Masa muda, uban, kebutuhan dan kekayaan
Semua ini adalah milik Allah, maka kenapa engkau masih ragu?
Jika engkau pergi dengan tidak membawa ketaqwaan
Dan berjumpa dengan orang-orang yang telah membekali diri
Kau akan menyesal, mengapa engkau tidak seperti dia
Dan jika engkau tidak siap, maka dia tetap siap




Betapa banyak jalan keluar yang datang setelah rasa putus asa

Dan betapa banyak kegembiraan datang setelah kesusahan

Siapa yang berbaik sangka pada pemilik `Arasy, dia akan memetik

Manisnya buah yang dipetik di tengah-tengah pohon berduri

Minggu, 22 Februari 2009

Amalan yang Sampai ke Hati

Rihlah JPRMI

Allah Swt. Berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah. Seketika itu mereka melihat kesalahan-kesalahanya (Q.s. Al-a’raf : 201)”.

Allah Swt. Juga berfirman, “Jika setan mengganggu mu dengan suatu gangguan, maka memohonlah perlindungan kepada allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Q.s. Al-Fushilat : 36)”

Kita memerangi syaitan dengan meminta bantuan Allah.Kita memerangi hawa nafsu dengan mengutamakan pertolongan Allah yang mutlak sehingga amal perbuatan kita tak lagi didominasi hawa nafsu. Kita memerangi hawa nafsu dengan cara mengingkari keberadaan hawa nafsu. Kita memerangi hawa nafsu dengan kekuatan ikhlas.Kita memerangi dunia dengan berzuhud.
Jika kita telah mampu mengalahkan keempat unsur ini dengan cara memeranginya, maka amal perbuatan kita akan segera sampai ke hati. Tetapi, jika amal perbuatan tidak menemukan jalan menuju hati, maka ia pun tidak bias sampai kehati.
Dengan demikian, amal itu juga tidak akan sampai kepada Tuhan.
Pada saat seperti ini apa yang terjadi?Jika amal tak menemukan jalan, maka ia akan meloncat ke nafsu.
Ia akan memperalat jiwa serta menjadikanya sebagai pasukan baginya.

Nafsu itupun merajalela. Ia akan dominan dan menonjol. Orang yang amalanya tidak menemukan jalan, memang terlihat paling zuhud, paling taat beribadah, dan paling serius berusaha, tetapi ia paling jauh posisinya dari Allah.Dia salat malam, tetapi keesokan harinya berbuat maksiat. Siang berpuasa tetapi malamnya mabuk-mabukan. Ia membaca Al-qur’an tetapi ia tidak berhenti merokok. Ia berzikir kepada Allah, tetapi pada saat yang sama ia durhaka kepada-Nya.Mengapa demikian? Kenapa begitu?Karena semua amal baik yang ia lakukan tak sampai kedalam hatinya.

Ini pertanyaan yang sangat penting, sekaligus persoalan yang mendasar. Banyak pemuda kita yang mengalami penderitaan seperti ini. Ia taat , tetapi ia juga bermaksiat. Ia bertanya-tanya, “mana pengaruh solat yang katanya dapat mencegah perbuatan keji dan munkar? Mana manfaat dzikir yang katanya bias mengusir syaitan?” Jawabanya, amal baiknya tidak sampai ke hati.

Kala menghadiri majelis pengajian, kita melihat sebagian orang duduk dengan sepenuh hati, berlimpah taqwa kepada Allah, serta dipenuhi rasa takut kepada-Nya. Airmatanya juga berlinang. Mereka terlihat merasakan ketenangan. Tetapi, hal pertama yang mereka lakukan setelah keluar dari masjid itu adalah memandangi perempuan yang tak berkerudung. Mengapa bisa begitu? Jawabanya, semua ucapan yang ia dengar melewati luar hatinya, sehingga pengaruhnya pun bersifat sementara. Ketika ia keluar dari masjid, ia pun bisa diserang oleh hawa nafsunya,. Lalu ia lupa. Dosa tak ayal dilakukanya. Pada saat itu, ia melupakan semua yang pernah ada. Oleh karena itu, ucapan harus menemukan jalan menuju hati.

Isi pengajian juga harus bisa menembus relung hati. Ini sebagaimana pernah di ucapkan oleh sebagian pemuda, “Ucapan yang seperti peluru akan seperti tembaga di dalam hati. Kita ingin hati kita penuh dengan taqwa dan suci, khusyuk dan sepenuh hati, juga mudah terkesan dan mudah terpengaruh. Allah Swt. Berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka. Apabila dibacakan Ayat-ayat Nya, maka bertambahlah iman mereka (karenanya). Hanya kepada Tuhanlah, mereka bertawakal. (Mereka itu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka . itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhanya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia (Q.s. Al-anfal :2-4”).

Kita ingin agar ayat suci ini sampai kepada hati hingga i menembus bagian terdalamnya. Jika ia menembus kedalam hati, maka hati akan merenungkan ucapan itu. Pada giliranya, ia akan sampai kepada Allah Swt. Allah pun meridhai kita, serta mengajak diri dan hati kita menuju jalan-Nya.Rasa bangga, takabur, sikap menipu, ujub, memuji diri dan meremehkan orang lain menyebabkan amal yang sebenarnya adalah pasukan bagi hati, malah menjadi pasukan hawa nafsu.

Ya Allah, ambillah tangan dan dahi kami agar selalu menuju-Mu, sebagaimana Engkau mengajak orang-orang yang mulia dalam pandangan-Mu.

Hizzam

Hati yang bening adalah hati yang akan peka terhadap ladang amal, sehingga apapun yang dilihat akan dijadikan amal saleh nya, walau sekecil apapun.

Sabtu, 21 Februari 2009

Gejolak


Ruang ini begitu putih untuk resahku yang bergelayut
Bukan sebuah altar, bukan pula warna pelangi
Disana ada sungai yang mengalir menuju rambut
Yang membelit jemariku…
Kusaksikan, hujan singgah sesaat di ujung kelambu
Sepotong jantung berdenyut menyajikan aroma
Obat dan kecemasan…
Sebentar lagi masa lalu akan berakhir disini!

Pada kepak burung layang-layang mataku tercekat
Inikah pengembaraan terpanjang, pada mulanya
Jalan hanyalah ruang kosong, tanpa anggur, tanpa desahmu
Batu-batu menyumbat sunyi…
Memaknai belantara, dan bercakap-cakap dengan
Mimpi-mimpi yang tergolek dalam tidurku
Sementara kemarau menebar garis-garis penat.

Di pucuk-pucun cemara ku saksikan, sosok-sosok dalam wajahmu
Menjadi lembaran-lembaran garis cahaya.
Kutemukan dzikir dari gerak bibirmu..
Aku ingin memasuki gerbang yang terlukis itu,
Tapi anak-anak yang tertidur bersamamu,
Mati sebentar atau mungkin beberapa kali.

Hizzam
Blogged with the Flock Browser

Tahun Baru

Assalamu`alaikum.wr.wb
Saudaraku sekalian, tanpa terasa kita telah memasuki awal tahun baru Hijriyah
Tanpa terasa umur kita telah berkurang satu tahun yang berarti kesempatan taubat kita juga telah di kurangi satu tahun pula.
Lalu apa yang telah kita lakukan satu tahun yang lalu ?
Pernahkah kita merenungkanya?
Merenungkan dosa-dosa yang telah kita perbuat, atau kita justru hura-hura dalam menyambut tahun baru ini ? dengan terompet panjang, mercon dan kembang api…
Sementara kita lalai pada Allah dan larut dalam hangar-bingar dunia. Saudaraku, sebagai ikhwah kita tak pantas melakukan semua itu, dan justru harusnya kita awali Tahun baru ini untuk introspeksi diri, saling mengingatkan dan niat untuk taubat, sebab barang siapa yang menanam kemuliaan semangat dalam jiwanya, lalu tumbuh semangat itu, maka jiwannya akan di jauhkan dari segala kotoran, siapa yang konsisten dengan tekadnya, lalu ia maju terus, maka jiwanya akan melompat dari ketidakbahagiaan.
Lalu apa langkah-langkah kita dalam membulatkan tekad menuju taubatan nasuha?

  1. Menuju Jalan yang Lurus Dengan Taubat
    Allah Swt. Berfirman, “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (Q.s Al-Dzariyat : 56)”. Mereka di ciptakan bukan untuk melakukan dosa, bukan untuk bermain-main, bukan untuk memuaskan hawa nafsunya, bahkan bukan untuk memakmurkan bumi dan melahirkan keturunan. Akan tetapi, mereka diciptakan untuk beribadah. Oleh karnanya, seorang yang berbuat dosa jelas tidak bias disebut sebagai orang yang beribadah. Jika kita mengatakan, “Bertobatlah,” maka itu berarti, “kembalilah kepada asal penciptaanmu karena didalamnya terdapat manfaat yang begitu nyata!”.

  2. Tobat Sebagai Bentuk Ketaatan Kepada Allah
    Dialah Allah yang berfirman dalam kitab sucinya, “Bertaubatlah kalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya memperoleh keberuntungan (Q.s An-Nur : 31)” Kita di perintahkan bertaubat karena tobat merupakan bentuk ketaatan kepada Allah. “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang paling tulus (Q.s At-tahrim : 8).” Taubat adalah perintah Allah, Sang Maha Raja, Yang Maha Menguasai, Pemilik kerajaan , yang perintah-Nya harus kita patuhi. Oleh karnanya, kita bertaubat sebagai ibadah dan sebagai bentuk ketaatan kepada Sang Pemilik Kerajaan.

  3. Hempaskan Kezaliman, Jemputlah Kebahagiaan
    Allah Swt. Berfirman, “Siapa saja yang tidak mau bertaubat, maka ia termasuk orang yang zalim (Q.s Al-hujarat : 11).”
    Kezaliman terbesar adalah melalaikan taubat, menempuh jalan yang menyalahi Tuhan, dan mengikuti hawa nafsu. Ketiga hal inilah yang menyebabkan kebinasaan.
    Mengikuti jebakan maksiat sama dengan menzalimi diri sendiri. Padahal Allah memberi kabar gembira berupa pertolongan dan kebahagiaan bagi siapa saja yang mau bertaubat. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.s An-Nur : 31. Allah menyeru kaum beriman dan kaum terpilih agar bertaubat kepada-Nya, setelah mereka melakukan keimanan dan kesabaran. Allah juga mengaitkan kebahagiaan dengan taubat. Allah menggunakan kata “supaya”, sebagai informasi pemberian harapan dan isyarat bahwa jika mau bertaubat, maka bias berharap kebahagiaan. Karena hanya orang-orang yang bertaubat yang boleh berharap kebahagiaan. Semoga kita termasuk kelompok ini.

  4. Meraih Kebahagiaan
    Kebanyakan para pendosa hidup dalam kebahagiaan semu, fana, dan sementara. Bahkan mereka sebenarnya tidak bahagia Jika kita melihat orang yang lebih suka menikmati tanah ketimbang makanan atau manisan, maka apakah kita akan menilainya sebagai orang yang indranya sehat ataukah sakit ? Orang yang memakan tanah atau batu, lalu menikmatinya hingga ketagihan , tak di ragukan lagi bahwa ia sedang sakit dan perlu di obati.
    Begitu pula orang yang bergelimang dosa dan maksiat. Ia melakukan semua itu bukan karena kemaksiatan itu sesuatu yang nikmat, atau karena keburukan itu menyenangkan. Semua itu dilakukanya justru hatinya telah rusak
    Orang yang terlihat seperti ini memerlukan upaya pembersihan hati. Ia laksana orang yang bekerja di tempat penyamakan kulit binatang. Ia tak lagi mencium bau aroma busuk. Ia baru menciumnya ketika keluar dari tempat itu.
    Karena itu ikhwah sekalian , marilah kita berjuang untuk keluar dari jurang kemaksiatan dan bertaubatlah kepada Allah. Ketika itu kita akan mengetahui keburukan masa lalu kita. Kita juga akan tahu betapa jeleknya perbuatan dulu.

    Hizzam


Teteskanlah air mata penyesalan, minumlah cawan kesedihan, taburkan debu di atas kepala mu, nyaringkan tangisanmu di depan Sang Kekasih, serta bermunajatlah kepada Allah di keheningan malam, lalu ucapkan, “wahai tuhan, pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan taat!”.
Kemuliaan itu terikat dengan ketaatan, sementara kehinaan terikat dengan kemaksiatan. Taat kepada Allah akan menghasilkan cahaya, kemuliaan, kebahagiaan, tersingkapnya hijab, dan petunjuk.


Wahai hamba Allah, bila hendak melakukan maksiat kepada Allah carilah tempat yang tak terlihat oleh-Nya. Carilah juga kekuatan selain Allah yang bias membantumu. Hanya, sayang sekali, engkau takkan menemukanya.

Sintang, 01 januari 2009

Blogged with the Flock Browser

Padamu Murabbi

Murobbi…
Dalam keterasingan ku di ujung jalan
Engkau datang dengan senyuman
Sepercik cahaya engkau suguhkan
Kau bimbing aku agar aku
tak jatuh lagi dalam kubangan

Mentari membuncah menerkam rasa
Dan dada tercabik oleh duri di dalam asa
Hingga nanar aku berlari..
Meradang dalam gemuruh api yang berkobar
Hampir saja ku muntahkan seluruh kobaranya
Dari dalam dadaku
Dan meluluh lantakkan apa yang ada.
Lagi-lagi engkau datang, dan menyuruhku bersabar
Engkau bagaikan angin sepoi yang meniup dedaunan
Tak perduli dirimu kering seperti musim
Demi panji Illahi tetap tegak berdiri
Hingga suatu masa yang tak pasti…


Hizzam

Lakukanlah amal sesuai kemampuanmu, karma sesungguhnya Allah tidak merasa bosan, hingga kamu sendiri merasa jenuh. Dan sesungguhnya amalan yang paling di cintai Allah adalah yang dilakukan secara rutin walaupun sedikit. (Muttafaq `alaih)



Blogged with the Flock Browser

Surat Untuk Sahabat


Jakarta, 16 juli 2006





Kepada : Sahabatku
Di : Yaman




Assalamu`alaikum .wr. wb.

Teriring do`a mudah-mudahan salawat dan salam selalu tercurah untuk baginda Rosulullah SAW, keluarga, beserta para pengikutnya.
Dan limpahan maghfirah, rahmat serta perlindungan-Nya selalu menyertai dirimu.

Tiada yang dapat kuungkapkan selain sebuah goresan pena yang mewakili kata maaf dari hati yang tulus serta pengakuan kesalahan di setiap langkah, sebab tiada satupun insan di dunia ini yang tiada luput dari kekhilafan.
Begitu pula lidah dan hati ini yang sering tergelincir, mencaci, berdusta, menfitnah atau pernah menyakiti dan mendzalimi dirimu.
Maka hari ini mohon maafkan lah aku.

Sungguh karena kedangkalan ilmuku, rasanya tak pantas untuk menasehatimu.
Namun bukan karena kesombongan atau kebencian yang sering membuatku menangguhkan wejangan dan kebenaran darimu yang berilmu.
Melainkan kebenaran itu ku kaji kembali, bukan hanya dari pendapat orang-orang yang anti atau buku-buku saja , tetapi kucoba mencari kebenaran itu melalui bukti-bukti nyata Al-qur`an dan Hadits serta Istihadj.
Tiada maksud lain agar keputusan yang ku ambil tidak menyakiti hati sesama Muslim.
Dan keadilan dari kebenaran tersebut dapat menentramkan, bukan memecah belah.
Sedang yang kucari adalah kebenaran dan solusi bukan perbedaan yang saling menyudutkan serta perdebatan yang panjang atau saling mengkhafirkan sesama muslim.
Sebab yang kunanti keadilan dan berat sekali pertanggung jawabanku pada Allah SWT jika aku salah mengambil hujjah, maka kukatakan padamu, “Sesungguhnya peradilan adalah pasti dan sunah yang diikuti, maka fahamilah jika di utarakan sebuah hujjah padamu dan laksanakanlah hujjah itu apabila telah jelas bagimu, karma berbicara benar tidak berguna jika tidak di bareng pelaksanaan. Berlakulah adil kepada semua manusia, agar orang yang terhormat tidak membuatmu condong kepadanya karena kemuliaanya, Agar orang yang lemah tidak berputus asa untuk menerima keadilanmu.

Orang yang berani mendakwa wajib menunjukan bukti, sedang orang yang mengingkari dakwaan wajib bersumpah sebab Allah maha mengetahui apa-apa yang tersembunyi dan siapa-siapa yang mempersekutukan-Nya.
Sedang manusia hanya menduga-duga dan melihat apa yang tampak pada dzahirnya saja. Karma itu janganlah keputusan yang telah kamu buat hari ini, kemudian kamu memikirkanya kembali sampai kamu mendapat petunjuk karma kecerdasanmu, menghalangimu untuk kembali pada kebenaran. Karena kebenaran adalah kekal, dan kembali pada kebenaran lebih baik daripada terus menerus dalam kebatilan.

Pahamilah apa yang berputar dalam hatimu, yang tak kau dapati dalam Al-qur`an dan sunah, ketahuilah peribahasa atau perumpamaan, lalu analogikan segala sesuatu dengan sesuatu yang serupa dan bersandarlah pada sesuatu yang paling dekat dengan Allah dan paling mirip dengan kebenaran. Mintalah bukti-bukti yang kuat pada orang yang menuduh , karma itu dapat menghapus keraguan.


Kaum Muslimin antara yang satu dan yang lainya adalah sama sedang yang membedakan hanyalah taqwa.
Rosulullah pernah bersabda, “ Bahwa kelak umat islam akan terpecah menjadi 73 golongan , yang semuanya akan masuk Neraka kecuali satu golongan saja yaitu Ahlussunah Wal jama`ah”.
Tapi Rosulullah tidak pernah mengklaim bahwa satu golongan itu adalah dari golongan Sunny, Syufi atau yang lainya.
Dan Ahlussunah Wal jama`ah ialah orang-orang yang benar-benar menjalankan Al-qur`an dan sunah Rosul tanpa menambah atau mengurang, dan tidak perduli ia dari golongan manapun karma hanya Allah lah yang tahu ketulusan dan ketaqwaan seseorang.
Maka, sah kah orang yang mengklaim dirinya Ahlussunah wal jama`ah dan merasa dirinyalah ahli syurga tanpa mengoreksi keimanan dan ketaqwaanya?
Bahkan menganggap sesat golongan islam yang lain tanpa bukti yang nyata?
Tak ku bayangkan saat ku lihat Irak dan Palestin di bantai Zionis, mungkin jikalau umat muslim disana hanya mementingkan golonganya dan tidak mau bersatu, maka irak dan palestin akan rata dengan tanah serta di kuasai kafir Israel dan AS biadab dalam waktu kurang dari sehari saja.

Marilah kita mencari kebenaran tanpa mementingkan hawa nafsu.
Hindarkanlah ketidak sabaran, keluh kesah, menyakiti lawan dan berpura-pura ketika terjadi pertikaian. Sesungguhnya kebenaran yang diletakkan pada tempatnya , mendapat pahala yang besar dari Allah.
Barang siapa benar niatnya, maka Allah akan mencukupkan dirinya diantara manusia dan barang siapa berpura-pura pada manusia maka Allah akan mencelanya. Maka bagaimana pendapatmu tentang pahala Allah dan simpanan rahmat-Nya?

Ingatlah kematian dan apa yang akan berlaku sesudahnya, yang kita tak memiliki penolong waktu itu.
Kita akan memiliki rumah yang berbeda dengan sekarang dan kita tempati dalam waktu yang panjang. Dan orang-orang yang mencintai kita akan meninggalkan kita dan menyerahkan kita pada `dasar lubang` seorang diri.
Bersiaplah bekal yang akan menemani kita, diwaktu semua orang akan meninggalkan saudara, ibu, ayah,istri, dan anaknya.
Ingatlah jika ahli kubur dibangkitkan dari kuburnyadan ditampakkan apa yang tersembunyi dalam dadanya. Pada hari itu semua rahasia akan terbuka, semua dosa yang kecil dan yang besar akan diperhitungkan.
Janganlah kamu lihat kemempuanmu sekarang, tapi lihatlah kemempuanmu esok. Sedangkan kita dikepung kematian dan berdiri di hadapan Allah ditengah-tengah kumpulan para Malaikat dan Rosul, sedang semua wajah tertunduk di hadapan Allah.
Sudahkah kita siap menyambut kematian dan hari-hari sesudahnya yang penuh dengan ketakutan besar?

Bukanlah kutulis surat ini sebagai pembelaanku atau memojokanmu, tiada niat menyakiti atau mengguruimu, sedang dirimu lebih berilmu daripada ku.
Anggaplah surat ini sebagai pelepas rindu dari seorang sahabat yang begitu jauh. Anggaplah surat ini seperti seseorang yang mengobati kekasihnya, ia memberi obat yang tidak disukai , karma ia mengharapkan kesembuhan dan kesehatan kekasihnya
Atau anggaplah pelepas rindu oleh camar pada lautan.
Kiranya engkau sudi membalasnya serta memaafka kesalahanya.

Semoga keselamatan selalu tercurah padamu serta rahmat Allah dan berkah-Nya.
Wassalam

Sahabatmu,

Hizzam



Blogged with the Flock Browser

Ummy

Ummy…


Ummi…Betapa tak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata

Cintaku…cinta mu…
Tak dapat dibeli dengan emas dan setumpuk permata
Bahkan Jabal Nur…atau mungkin himalaya.
Lambaian daun-daun serta tiupan semilir angin
Tak dapat mewakili…..karna kau embun,
Percikan api atau purnama rembulan malam,
Karna kau mentari yang tak pernah letih
Atau sungai-sungai dan mata air yang jernih,
Bahkan pasir-pasir di pantai atau di gurun Sahara…
Sedang engkau adalah lautan…yang dengan
Ombak mu…yang penuh cinta…kau sejukan jiwaku
Yang dengan dingin mu, kau padamkan api membara,
Yang dengan uap mu, kau payungi aku lalu
Kau teteskan rintik-rintik air yang segar.
Sungguh…kau adalah cahaya ketiga
Setelah Allah dan Rosulullah…

Ummi…Sungguh tak mungkin ku bayar cinta mu
Dengan ribuan gunung mutu manikam…
Karna itu takkan cukup.
Hanya sepotong do’a yang dapat kupersembahkan.
Semoga kita selalu bersama…
Dan aku dapat menjadi perisai mu
Di yaumul akhir…


Hizzam

Perumpamaan orang yang mengambil selain Allah sebagai pelindung adalah seperti laba-laba yang membuat rumah untuk dirinya sendiri. Tetapi sebenarnya rumah laba-laba itu serapuh-rapuhnya rumah jika mereka tahu. (Al-Ankabut : 41)


Blogged with the Flock Browser